Nama : Hermayuni Sinaga
NPM : E1I013035
PRODI: ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BENGKULU
UNSUR-UNSUR
PETA
Peta Kabupaten Lumajang
a. Logo
dan Pelaksanaan Kegiatan
b. Nama
kegiatan (contoh: Rencana Zonasi, Rencana Strategi, dll)
c. Judul
peta
Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta
ditulis di bagian atas dengan huruf yang menonjol. Misalnya, PETA JAWA BARAT,
PETA KALIMANTAN, PETA INDONESIA, dan sebagainya.
d. Legenda
Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol- simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri ataupun kanan. Sedangkan simbol ialah gambar yang digunakan untuk mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya simbol untuk danau, sungai, jalan, rel kereta, ibukota provinsi, batas kabupaten, dan sebagainya. Pemakai peta bisa melihat keadaan suatu wilayah. Simbol-simbol peta berbentuk warna, garis, dan gambar.
Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol- simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri ataupun kanan. Sedangkan simbol ialah gambar yang digunakan untuk mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya simbol untuk danau, sungai, jalan, rel kereta, ibukota provinsi, batas kabupaten, dan sebagainya. Pemakai peta bisa melihat keadaan suatu wilayah. Simbol-simbol peta berbentuk warna, garis, dan gambar.
e. Skala
dan
Arah Mata Angin
Skala adalah perbandingan jarak pada peta
dengan jarak yang sesungguhnya. Sebuah peta selalu dibuat jauh lebih kecil dari
keadaan yang sebenarnya. Akan tetapi, letak, jarak, dan arahnya seperti keadaan
yang sebenarnya.
Ada dua macam jenis
skala, yaitu skala angka dan skala garis. Mari kita bahas keduanya:
1. Skala
angka (skala numerik)
Skala angka disebut juga skala perbandingan. Skala
biasanya ditulis di bagian bawah. Misalnya dalam sebuah peta kita menemukan
Skala 1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000).
Ini berarti bahwa
jarak 1 cm pada peta sama dengan 10.000 cm di permukaan bumi. Atau 1 cm pada
peta sama dengan 100 m atau 0,1 km jarak yang sebenarnya.
Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm.
Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm.
Ini berarti jarak
yang sebenarnya dari kota A ke kota B adalah 5 cm X 10.000 cm = 50.000 cm.
Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500 meter. Kalau dinyatakan dalam
kilometer berarti 0,5 km.
2. Skala garis
Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang
dibagi dalam bagianbagian yang sama. Panjang masing-masing ruas = 1 cm. Mari
kita pelajari contoh skala garis berikut ini
Skala garis di atas berarti bahwa 1 cm di peta
sama dengan 1 km di tempat sebenarnya.
Bagaimana mengubah
skala angka menjadi skala garis?
Mari kita belajar dari contoh berikut. Misalnya
dalam sebuah peta tertulis skala angka 1 : 5.000.000. Kamu tahu ini berarti 1
cm pada peta sama dengan 5.000.000 cm pada jarak yang sebenarnya (di muka
bumi). Atau, 1 cm pada peta sama dengan 50 km pada jarak sesungguhnya.
f. Proyeksi
Peta
Proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang
berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar
menurut cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan arah garis
pemroyeksi yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang
sejajar terdiri atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar
akan tetapi miring terhadap bidang gambar.
Terdapat beberapa jenis proyeksi yang digunakan
untuk menggambar peta, yaitu proyeksi azimutal, kerucut, dan silinder.
a).
Proyeksi Azimutal/ Proyeksi Zenital
Proyeksi
zenital ini bidang proyeksinya berupa bidang datar. Proyeksi zenital ini sesuai
digunakan untuk memetakan daerah kutub, namun akan mengalami penyimpangan yang
besar jika digunakan untuk menggambarkan daerah yang berada di sekitar
khatulistiwa.
b)
Proyeksi Kerucut
Proyeksi kerucut ini bidang proyeksinya
berupa kerucut. Proyeksi seperti ini sesuai digunakan untuk menggambarkan
daerah yang berada pada lintang tengah seperti pada negara-negara di Eropa.
c)
Proyeksi Silinder
Proyeksi silinder ini bidang proyeksinya
berupa silinder. Proyeksi seperti ini sangat baik untuk memetakan daerah yang
berada di daerah khatulistiwa, dan tidak sesuai digunakan untuk memetakan
daerah yang berada di sekitar kutub.
g. Inset
Peta
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta
utama. Macam-macam inset antara lain:
a. Inset
penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
b. Inset
penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
c.
Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta
utama.
h. Legenda
Legenda adalah keterangan-keterangan
yang menjelaskan simbol- simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian
bawah sebelah kiri ataupun kanan. Sedangkan simbol ialah gambar yang digunakan
untuk mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya simbol untuk danau, sungai,
jalan, rel kereta, ibukota provinsi, batas kabupaten, dan sebagainya. Pemakai
peta bisa melihat keadaan suatu wilayah. Simbol-simbol peta berbentuk warna,
garis, dan gambar.
Refrensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar